top of page

Hasil penelitian dan uji laboratorium Java Herbal Pill

Produk Java Herbal Pill telah melalui serangkaian penelitian serta uji laboratoium untuk membuktikan keamanan serta keampuhan obat herbal ini.

 

Uji praklinis dan penelitian yang telah dilakukan Java Herbal Pill:

1. Uji Toksisitas akut

Uji ini dilakukan bekerjasama dengan Fakultas Farmasi Institus Teknologi Bandung (ITB). Ditentukan bahwa dosis aman maksimum Java Herbal Pill, masih aman untuk digunakan hingga 80 kali dosis yang ditentukan. Hasil penelitian menyatakan bahwa dosis penggunaan yang telah ditentukan oleh Java Herbal Pill adalah aman.

 

2. Uji Klinis Fase I (Uji efektivitas JHP terhadap perubahan CD4 dan massa tubuh)

Dimulai pada Agustus 2004, Uji Klinis Fase I dilaksanakan dengan memberikan pengobatan JHP pada 3 orang pasien HIV/AIDS di Bandung, Indonesia, dengan pengawasan dokter dan ahli medis (dr. Yanni Nuraini dan Aliya Nurhasanah S.Farm., Apt). Sampel darah dari ketiga pasien, diujikan di laboratorium Rumah Sakit Dharmais Jakarta, melalui Laboratorium Pramita - Bandung.

Hasil Uji Klinis Fase I adalah sebagai berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel diatas memperlihatkan kenaikan berat badan dan juga kenaikan CD4 pada pasien setelah menggunakan JHP selama 1 bulan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Grafik diatas memperlihatkan kenaikan CD4 pada pasien setelah menggunakan JHP selama 1 bulan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Grafik diatas memperlihatkan kenaikan berat badan pada pasien setelah menggunakan JHP selama 1 bulan.

 

Hasil uji klinis fase I diatas, diambil dari periode uji selama 1 bulan (Agustus 2004 - September 2004). Dimana responden menggunakan Java Herbal Pill secara teratur selama 1 bulan dengan pengawasan dr. Yanni Nuraini dan Aliya Nurhasana S.Farm., Apt. di Bandung, Indonesia.

 

3. Uji Klinis Fase II (Uji efektifitas JHP terhadap perubahan jumlah Viral Load HIV)

Untuk pengujian test darah Viral Load, kami menggunakan Laboratorium Pramita yang sample darah tersebut kemudian dikirim oleh pihak Laboratorium Pramita ke ke Laboratorium Rumah Sakit Dharmais di Jakarta, dengan grafik hasil uji nya adalah sebagai berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hasil Penelitian Uji Klinis efektifitas JHP pada penurunan jumlah virus HIV: Java Herbal Pill efektif dapat menurunkan jumlah virus dalam darah pasien 50% to 30% dari jumlah Virus sebelumnya (yang tertera dari hasil pemeriksaan darah sebelum mulai mengkonsumsi JHP). Dan tetap bekerja dengan pola yang sama di bulan berikutnya. keep work this way in the next months. Which Pola penurunan yang terjadi pada penggunaan Java Herbal Pill ini, memudahkan pengguna JHP untuk memperkirakan berapa lama pasien dapat mencapai status: Viral Load Tidak Terdeteksi dalam test darah pasien.

 

Catatan:

Rata-rata pemeriksaan darah Viral Load di Indonesia memiliki kemampuan baca hingga: 400 kopi/ml saja sehingga jika posisi Viral Load mencapai 399 kopi/ml hasilnya akan menyatakan virus tidak terdeteksi. Karena itu catatan terhadap bagaimana tipe penurunan virus bekerja dalam tubuh seseorang (seperti tipe penurunan virus 50% tiap bulan atau 50% kemudian 30%) sangat berguna untuk mengetahui berapa banyak viral load tersisa, ketika pemeriksaan dengan reagen tertentu tidak begitu sensitif dan menghasilkan pernyataan tidak terdeteksi dibawah 400. Reagen HIV-1 RNA generasi II, (yang digunakan pada penelitian Uji Klinis terhadap Java Herbal Pill tahun 2010-2011) bekerjasama dengan laboratorium Prodia, reagen ini dapat membaca hingga virus berjumlah 20 kopi/ml. Oleh karena itu pasien masih dapat membaca jumlah virus tersisa karena sensitivitas HIV-1 RNA generasi II, jauh lebih sensitif daripada Reagen Cobas Amplicore yang digunakan di Rumah Sakit Dharmais. Hingga data ini ditulis (Maret 2013), HIV-1 RNA Generasi II, masih merupakan test Viral Load paling sensitif di Indonesia, dan hanya ada di Pusat Rujukan Nasional (PRN) Prodia, Jakarta.

 

bottom of page